Ceritanya saya lagi belajar Mandarin nih. Nyoba maju ke depan kelas mempraktekkan sepenggal dialog dengan peng you Pak Yufra. Nah, begitu njeplak, langsung meluncurlah ucapan saya:
“Wo jiao shenme mingzi?”
Di tengah gemuruh tawa murid satu kelas, Wei An lao shi menatap saya dan dengan sopan mengatakan: “No, no, you should say, “Ni jiao shenme mingzi”.
Baru saya sadar kesalahan fatal itu. Aduuuuh, goblooookk, kok bisa-bisanya saya ngomong “wo jiao shenme mingzi” tooooohh?? Itu kan artinya “siapa nama saya?”, padahal saya maunya mengatakan “siapa nama Anda?” Aaaarghhhh! Cialaaaatt!
Di rumah, putri saya yang juga sedang belajar Mandarin di SMP tidak habis pikir kenapa Papanya bisa se “konyol” itu. “Lha itu kan sama seperti orang amnesia, Pa, lupa namane dewek,” komentarnya.
Saya masih bisa tersenyum kecut mengingat kesalahan itu. Tapi kekonyolan itu membuat saya melecut diri sendiri untuk lebih cermat dan lebih tenang ketika mempraktekkan Mandarin.
Begitulah. Kesalahan, sekalipun konyol dan memerahmukakan, harus tetap kita ambil sisi positifnya. Jangan pernah merasa kapok hanya karena salah atau gagal dalam upaya pertama. Merasa malu dan menyalahkan diri sendiri, oke, itu wajar, tapi langkah berikutnya adalah mempersiapkan diri lebih baik dan tak pernah berhenti mencoba lagi, terus, terus, terus, sampai berhasil.
I know this is easier said than done. This advice has become almost hackneyed; therefore, I am not going to write any further about this. Just wait for my success story in this damned good Mandarin class!
Monday, November 24, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment