Friday, May 14, 2010

Seputar TOEFL (PBT dan iBT)

1. Apa TOEFL itu, dan apa bedanya dengan IELTS dan TOEIC?
TOEFL (Test of English as a Foreign Language) adalah tes yang mengukur kecakapan berbahasa Inggris. Fokusnya adalah untuk mereka yang ingin studi lanjut di perguruan tinggi luar negeri yang berbahasa Inggris. IELTS punya tujuan yang sama, hanya fokusnya lebih khusus untuk perguruan tinggi di negara-negara persemakmuran dan Inggris Raya, dan sebagian negara Eropa. TOEIC (Test of English for International Communication) adalah tes khusus untuk mengukur kecakapan menggunakan bahasa Inggris dalam bidang bisnis dan bidang sehari-hari yang non-akademis.



2. Jadi kalau saya ingin melanjutkan studi di luar negeri, mana yang harus saya ambil, TOEFL atau IELTS?
Tergantung pada permintaan atau persyaratan dari sponsor dan lembaga yang dituju. Tapi TOEFL dan IELTS adalah dua tes internasional yang sudah sangat diakui kredibilitasnya, sehingga sebenarnya bisa diambil salah satunya. TOEFL, menurut situs resminya, sudah diakui di 7500 lembaga dari 170 negara.

3. Apa beda antara TOEFL PBT (Paper-Based Test) dan TOEFL iBT (Internet-Based Test)?
Dari segi format tes: TOEFL PBT menguji kecakapan reading, kosa kata, listening, struktur, dan menulis. TOEFL iBT menguji kecakapan reading, writing, listening dan speaking secara lebih terpadu. Maksudnya, dalam TOEFL iBT, sang testee harus menggabungkan kecakapan mendengarkan dengan membaca dan menulis, sedangkan pada TOEFL PBT kecakapan-kecakapan ini diuji secara terpisah.

Dari segi kesulitan: TOEFL iBT jauh lebih menantang, karena menguji kecakapan berbahasa secara terpadu: mendengarkan, lalu langsung membaca teks singkat, dan segera harus menggabungkan atau membandingkan informasi tersebut dalam bentuk ujaran lisan. Atau bisa juga membaca, mendengarkan, kemudian langsung harus menulis suatu esai pendek tentang isi bacaan dan wacana lisan tadi.

Dari segi lama kursus: karena sifatnya yang lebih sulit tadi, TOEFL iBT memerlukan kursus yang intensif, sekitar 20 – 40 kali pertemuan. TOEFL PBT bisa dikuasai dalam waktu yang lebih singkat, sekitar 16 – 20 kali pertemuan.

Dari segi manfaat: TOEFL iBT mempunyai dampak lebih positif. Umumnya, si testee dengan sendirinya harus berlatih menggunakan bahasa Inggris secara terpadu, tidak sepenggal-sepenggal.

4. Bagaimana menguasai TOEFL dalam waktu singkat?
Sebenarnya jarang sekali ada seseorang yang bisa menguasai materi sesulit TOEFL dalam waktu singkat. Selain berlatih membiasakan diri dengan soal-soalnya di bawah panduan seorang instruktur yang cakap, sang testee juga harus rajin membaca, mendengarkan dan berinteraksi dalam bahasa Inggris. Kunci sukses belajar TOEFL bukan hanya melulu di kelas di bawah panduan instruktur, tapi juga ketika di luar kelas dengan belajar secara mandiri lewat kegiatan membaca, menulis dan berbicara tadi. Sebagai catatan, penulis blog ini tidak pernah ikut kursus TOEFL sekalipun, tapi skor TOEFL PBT nya tembus 600 lebih karena sudah membiasakan diri menggunakan bahasa Inggris dalam kurun waktu yang relatif lama.

5. Apakah saya bisa mengajukan skor TOEFL yang saya dapat dari lembaga kursus privat di kota saya untuk memenuhi syarat beasiswa atau semacamnya?
Tergantung pada yang meminta syarat tersebut. Untuk lembaga-lembaga besar dengan jangkauan internasional, mereka hanya menerima skor TOEFL yang didapat lewat tes yang diselenggarakan secara resmi oleh Educational Testing Service (ETS). Lembaga-lembaga di dalam negeri umumnya masih bisa menerima skor TOEFL ITP (Institutional Prediction Test), yaitu TOEFL yang sebenarnya sudah didaur ulang kemudian diujikan dengan biaya yang lebih murah. Namun inipun masih harus dalam supervisi ETS atau agen yang ditunjuk. Tes TOEFL yang diselenggarakan di luar kedua jenis itu lebih tepat disebut “TOEFL-equivalent test”, yaitu TOEFL yang sekedar meramalkan perolehan skor pada tes TOEFL resmi.

6. Di Indonesia, mana yang masih diselenggarakan, TOFL iBT atau PBT?
TOEFL iBT. Daftar kota dan lembaga yang menyelenggarakan TOEFL iBT bisa didapat lewat situs resminya http://ets.org/toefl. Di posting ini juga ada bulletin TOEFL PBT terbaru yang memuat semua hal mulai dari registrasi sampai lokasi tes. Sebagai catatan, TOEFL PBT juga masih diujikan di Indonesia, namun sangat jarang dan tanggalnyapun tidak pasti.

Apakah ada pertanyaan lagi yang belum tercakup? Silakan komentar ke posting ini.

Link di bawah ini adalah bulletin terbaru yang memuat segala hal tentang TOEFL PBT (Paper-Based Test) dari situs resmi TOEFL.

http://www.docstoc.com/docs/38579286/TOEFL-PBT-toefl_pbt_bulletin_2010-11

8 comments:

Anonymous said...

permisi, mau tanya...
tadi disebutkan diatas, yang ngadain test PBT untuk ETS hanya di jakarta. lokasinya dimana ya kalo boleh tahu?
terima kasih... ^^

Vincensia said...

permisi, mau tanya...
tadi disebutkan diatas, yang ngadain test PBT untuk ETS hanya di jakarta. lokasinya dimana ya kalo boleh tahu?
terima kasih... ^^

Patrisius Djiwandono said...

Vincensia,

Biasanya di Lembaga Indonesia Amerika. Tapi itu dulu. Sekarang mungkin sudah ke IIEF. Maaf saya kurang begitu jelas tentang alamat tepatnya. Mungkin bisa ditanyakan ke LIA atau IIEF sendiri.

Norka said...

hallo pak, salam kenal.
saya mau nanya, setau saya utk IBT tesnya tdk mencakup soal structure/grammar seperti PBT. menurut bapak, masih perlu kah belajar bentuk2 structure/grammar seperti yg diajarkan di buku2 panduan TOEFL terbitan terdahulu bila kita ingin mengambil tes IBT?terima kasih sebelumnya

Patrisius Djiwandono said...

Hallo Findingnorka, terima kasih pertanyaannya.

Ya, saya rasa masih perlu untuk belajar grammar, karena dalam TOEFL iBT, pengetahuan/kecakapan menulis atau berbicara masih sangat memerlukan kecakapan grammar. Bedanya, grammar yang dipelajari adalah yang mendukung berbicara atau menulis, bukan lagi yang seperti TOEFL PBT dulu. Di iBT, komponen grammar juga masih dinilai dengan bobot tertentu.

Semoga menjawab.

Salam,
Patrisius

Valdemystica said...

i like your blog,please add my blog..www.amyvalde.blogspot.com

Cheers,

Amy

Rubby Moon said...

Nice post Sir... very usefull. Now I understand the different of the PBT and IBT.

hehe.. bener nggak tuh Pak English saya? SAya belum pernah nyoba IBT Pak, setelah membaca tulisan Bapak, saya jadi makin termotivasi untuk nyoba. Thank you so much.

smartkitchen said...
This comment has been removed by the author.